By: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Format: 192 pages, Paperback
Mi dan Ma dan Mo tidak pernah melihat kucing seperti Nona Gigi. Tentu saja, mereka sudah pernah mel…
Want to Read"Menangis itu perlu, meskipun membuat muka jelek dan bengkak, dan orang-orang bilang itu memalukan."-Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Kita Pergi Hari Ini
"Kesedihan membawa mereka pergi dan berakhir di sini. Di mana air mata tidak pernah pergi, di mana kesedihan bertahan dan kehidupan berakhir."-Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Kita Pergi Hari Ini
If you liked the fiction plot in Kita Pergi Hari Ini by Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie , here is a list of 20 books like this:
By: Ika Natassa
Format: 304 pages, Paperback
New York mungkin berada di urutan teratas daftar kota yang paling banyak dijadikan setting cerita a… read more
Want to ReadSimilar categories in Ika Natassa's The Architecture of Love book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Romance is good, you know"-Ika Natassa, The Architecture of Love
"A kiss should be personal, not a mandatory public event"-Ika Natassa, The Architecture of Love
"Writing is one of the loneliest professions in the world"-Ika Natassa, The Architecture of Love
"Hidup itu untuk dijalani dan dinikmati, bukan untuk dipikirkan"-Ika Natassa, The Architecture of Love
By: Intan Paramaditha
Format: 150 pages, Paperback
Dalam Sihir Perempuan, Intan Paramaditha mengolah genre horor, mitos, dan cerita-cerita lama dengan… read more
Want to ReadSimilar categories in Intan Paramaditha's Sihir Perempuan book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Sesuatu yang dijaga sejak kecil tidak akan kemana-mana sewaktu besar."-Intan Paramaditha, Sihir Perempuan
"Ibuku menyodori pisau, “Potong jari kakimu. Kelak jika kau jadi ratu, kau tak akan terlalu banyak berjalan. Jadi kau tak membutuhkannya."-Intan Paramaditha, Sihir Perempuan
"Si Manis melihat semuanya dari mata gadis manis yang kecil dan bibirnya yang berbentuk hati. Ia begitu kesepian di sana, menjadi pajangan mulus yang dibanggakan. Ia ingin bunuh diri."-Intan Paramaditha, Sihir Perempuan
"Kau memang tidak mengganggu siapapun, tetapi mulutmu selalu bungkam. Katanya kau pernah mengalami trauma hebat. Sejak itu kau mulai melupakan wajah. Kau lupa siapa-siapa saja tetanggamu bahkan ketika…"-Intan Paramaditha, Sihir Perempuan
By: Tere Liye
Format: 524 pages, Paperback
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta me… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Tentang Kamu book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Okky Madasari
Format: 282 pages, Paperback
Marni, perempuan Jawa buta huruf yang masih memuja leluhur. Melalui sesajen dia menemukan dewa-dewa… read more
Want to ReadSimilar categories in Okky Madasari's Entrok book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Ealah.. Nduk, sekolah kok malah membuatmu tidak menjadi manusia."-Okky Madasari, Entrok
"Cinta mungkin hanya sebuah kata kecil yang belum ditemukan, terselip di antara segala kemudahan dan kenyamanan."-Okky Madasari, Entrok
By: Tere Liye
Format: 186 pages, Paperback
Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bulan book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Ratih Kumala
Format: 284 pages, Paperback
Pak Raja sekarat. Dalam menanti ajal, ia memanggil satu nama perempuan yang bukan istrinya; Jeng Ya… read more
Want to Read $ 5.99Similar categories in Ratih Kumala's Gadis Kretek book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Tere Liye
Format: 320 pages, Paperback
Tentang persahabatan Tentang cinta Tentang perpisahan Tentang melupakan Tentang hujan read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hujan book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Bumi memiliki daya tampung. Jika manusia terus berkembang biak, kita akan punya masalah serius."-Tere Liye, Hujan
"Hidup ini juga tentang menunggu, Lail. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menunggu."-Tere Liye, Hujan
"Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu."-Tere Liye, Hujan
"Umat manusia sejatinya sama seperti virus. Mereka berkembang biak cepat menyedot sumber daya hingga habis, kemudian tidak ada lagi yang tersisa. Mereka rakus sekali."-Tere Liye, Hujan
By: Leila S. Chudori , None
Format: 472 pages, Paperback
Paris, Mei 1968. Ketika revolusi mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo seorang eksil poli… read more
Want to Read $ 14.33Similar categories in Leila S. Chudori's Pulang book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Rumah adalah tempat di mana aku merasa bisa pulang. (Dimas Suryo)"-Leila S. Chudori, Pulang
"Benarkah angin tidak sedang mencoba menyentuh bibirnya yang begitu sempurna?"-Leila S. Chudori, Pulang
"Aku tak ingin berakhir seperti mereka, saling mencintai. Lantas kehilangan dan kini mereka hanya mengenang dan merenung dari jauh."-Leila S. Chudori, Pulang
"Dan bibirnya adalah sepotong puisi yang belum selesai. Aku yakin, hanya bibirku yang bisa menyelesaikannya menjadi sebuah puisi yang lengkap."-Leila S. Chudori, Pulang
By: Leila S. Chudori
Format: 380 pages, Paperback
Jakarta, Maret 1998 Di sebuah senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru La… read more
Want to ReadSimilar categories in Leila S. Chudori's Laut Bercerita book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Matilah engkau mati kau akan lahir berkali-kali..."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"Rasa ingin tahu adalah kualitas terbaik dalam jurnalisme."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"....jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"Peristiwa yang tak nyaman atau menyakitkan tidak perlu dihapus, tetapi harus diatasi."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
By: Dian Purnomo
Format: 300 pages, Paperback
Magi Diela diculik dan dijinakkan seperti binatang. Sirna sudah impiannya membangun Sumba. Kini dia… read more
Want to ReadSimilar categories in Dian Purnomo's Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Uketsu
Format: 224 pages, Paperback
Seorang kenalan ingin membeli rumah seken di Tokyo dan memperlihatkan denah rumahnya padaku karena … read more
Want to ReadSimilar categories in Uketsu's Teka-Teki Rumah Aneh book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Nurun Ala
Format: 144 pages, Paperback
Malam ini, kamu dipaksa untuk menengok ke belakang sampai lehermu pegal. Kamu dipaksa untuk berkeja… read more
Want to ReadSimilar categories in Nurun Ala's Seribu Wajah Ayah book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Dee Lestari
Format: 724 pages, Paperback
Dari sebuah lontar kuno, Raras Prayagung mengetahui bahwa Puspa Karsa yang dikenalnya sebagai donge… read more
Want to ReadSimilar categories in Dee Lestari's Aroma Karsa book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Tekanan adalah kondisi yang bisa membentuk seseorang."-Dee Lestari, Aroma Karsa
"Pilih badan kering dan kantong juga kering atau badan basah dan kantong ikut basah?"-Dee Lestari, Aroma Karsa
"Teka-teki, sebelum terpecahkan, mampu menghalangi banyak hal. Perubahan, salah satunya."-Dee Lestari, Aroma Karsa
"Pelangi ada bukankah untuk menyalakan langit. Ia hasil berpadunya tangisan awan dan semangat matahari."-Dee Lestari, Aroma Karsa
By: Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Format: 192 pages, Paperback
Mi dan Ma dan Mo tidak pernah melihat kucing seperti Nona Gigi. Tentu saja, mereka sudah pernah mel… read more
Want to ReadSimilar categories in Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Menangis itu perlu, meskipun membuat muka jelek dan bengkak, dan orang-orang bilang itu memalukan."-Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Kita Pergi Hari Ini
"Kesedihan membawa mereka pergi dan berakhir di sini. Di mana air mata tidak pernah pergi, di mana kesedihan bertahan dan kehidupan berakhir."-Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, Kita Pergi Hari Ini
By: Leila S. Chudori
Format: 448 pages, Paperback
Inilah yang kubayangkan detik-detik terakhir Bapak: 18 Mei 1970. Hari gelap. Langit berwarn… read more
Want to ReadSimilar categories in Leila S. Chudori's Namaku Alam: Jilid 1 book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Altami N.D.
Format: 216 pages, Paperback
Pernikahannya memang baru berumur dua tahun, tapi Sofia sudah mau menyerah saja. Suaminya tidak han… read more
Want to ReadSimilar categories in Altami N.D.'s Penaka book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Mengapa selama ini aku sibuk menghitung apa yang tidak aku punya, jika sebenarnya yang kubutuhkan adalah cukup, bukan banyak? Mengapa selama ini aku sibuk memedulikan apa yang tidak aku miliki, padah…"-Altami N.D., Penaka
"Itu karena ekspektasi kamu! Memang kenapa kalau sebuah keluarga itu sedang nggak berhasil? Sedang nggak bisa berkembang? Memangnya salah kalau ada keluarga yang nggak selalu berhasil di segala hal? S…"-Altami N.D., Penaka
"Itu juga gunanya keluarga, kan? Saling mendukung di segala keadaan, baik atau buruk, bukannya memperburuk? Apa kita nggak cukup dengan ada buat satu sama lain dan saling menguatkan? Tanpa dibebani ek…"-Altami N.D., Penaka
By: Naomi Midori
Format: 104 pages, Paperback
Enam anggota keluarga pemilik toko bangunan ditemukan terbantai di rumah mereka. Penyelidikan poli… read more
Want to ReadSimilar categories in Naomi Midori's Pasien book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Maman Suherman
Format: 330 pages, Paperback
“Panggilaku: Re:!” “Pekerjaanku pelacur!” “Lebih tepatnya, pelacur lesbian!” Pertemuan den… read more
Want to ReadSimilar categories in Maman Suherman's Re: dan Perempuan book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Ruth Priscilia Angelina
Format: 192 pages, Paperback
Joshua Sakaguchi Widjaja meneruskan perjalanan ke Tokyo untuk sejenak menjadi pecundang dalam hidup… read more
Want to ReadSimilar categories in Ruth Priscilia Angelina's Tokyo & Perayaan Kesedihan book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
"Untuk yang sedang menyerah dengan hidup, meski dapat disudahi, hidup ini juga berhak dijalani"-Ruth Priscilia Angelina, Tokyo & Perayaan Kesedihan
"tulisan tulisan adalah bukti bahwa gue pernah coba menemukan diri sendiri, bukti gue berusaha membayangkan segalanya baik-baik saja, bukti gue menyangkal banyak hal dan merelakan yang nggak bisa gue …"-Ruth Priscilia Angelina, Tokyo & Perayaan Kesedihan
By: Tere Liye
Format: 320 pages, Paperback
Hello Apakah kamu di sana? Aku tahu kamu di sana. Aku tahu kamu mendengarkan suaraku. Hello Aku … read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hello book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini
By: Brian Khrisna
Format: 304 pages, Paperback
Jakarta kerap menjadi pelabuhan bagi mereka yang datang membawa sekoper harapan. Mereka yang siap b… read more
Want to ReadSimilar categories in Brian Khrisna's Sisi Tergelap Surga book and Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie's Kita Pergi Hari Ini