By: Fiersa Besari
Format: 320 pages, Paperback
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang me…
Want to ReadIf you liked the fiction plot in Garis Waktu by Fiersa Besari , here is a list of 18 books like this:
By: Pidi Baiq
Format: 332 pages, Paperback
"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja" (Dilan 1990) … read more
Want to ReadSimilar categories in Pidi Baiq's Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1) book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli."-Pidi Baiq, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
"Orangtua seharusnya bisa memahami anak-anak, bukan sebaliknya. Jangan anak-anak yang dipaksa harus memahami orangtua. Anak-anak belum mengerti apa-apa, meskipun tentu saja harus kita berikan pemahama…"-Pidi Baiq, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
"Aku ingin pacaran dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu kuberitahu, yang membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang dikatakannya melainkan oleh sikap dan …"-Pidi Baiq, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
By: Tere Liye
Format: 440 pages, Paperback
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata. Di negeri para bedebah, mu… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Negeri Para Bedebah book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Dalam sebuah skenario infiltrasi ide jangan pernah peduli dengan latar belakang lawan biacara kalian. Konsep egaliter menemukan tempat sebenar-benarnya. Bahkan termasuk ketika kalian wawancara pekerj…"-Tere Liye, Negeri Para Bedebah
By: Tere Liye
Format: 264 pages, Paperback
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang m… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"Benci? Entahlah. Tak mungkin membenci tapi masih rajin bertanya. Atau memang ada benci jenis baru?"-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"…. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin…. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya…."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh..Biarkanlah angin yang menerbangkannya."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
By: Andrea Hirata
Format: 160 pages, Paperback
Want to ReadSimilar categories in Andrea Hirata's Sang Pemimpi (Tetralogi Laskar Pelangi, #2) book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Tere Liye
Format: 480 pages, Paperback
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang pad… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Ayahku (Bukan) Pembohong book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Pidi Baiq
Format: 220 pages, Paperback
"Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana … read more
Want to ReadSimilar categories in Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Tere Liye
Format: 440 pages, Paperback
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, t… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bumi book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang."-Tere Liye, Bumi
By: Tere Liye
Format: 404 pages, Paperback
"Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih ba… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Pulang book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja masa lalu masing-masing."-Tere Liye, Pulang
"Sepanjang kita mau melihatnya, maka kita selalu bisa menyaksikan masih ada hal indah di hari paling buruk sekalipun."-Tere Liye, Pulang
"Meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi."-Tere Liye, Pulang
"Kesetiaan terbaik adalah pada prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain. Hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil kesetiaan-kesetiaan terbaik lainnya."-Tere Liye, Pulang
By: Fiersa Besari
Format: 320 pages, Paperback
Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan satu orang yang me… read more
Want to ReadSimilar categories in Fiersa Besari's Garis Waktu book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Tere Liye
Format: 390 pages, Paperback
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di ti… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Matahari book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Tere Liye
Format: 524 pages, Paperback
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta me… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Tentang Kamu book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Tere Liye
Format: 544 pages, Paperback
"Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami? Apalah arti kehilangan, ket… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Rindu book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Tidak perlu janji. Insya Allah sudah lebih dari cukup, Nak. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa."-Tere Liye, Rindu
"Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas penilaian orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak mungkin."-Tere Liye, Rindu
"Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman. Kita juga bisa pergi karena kebencian, kesedihan, ataupun karena harapan."-Tere Liye, Rindu
"Lahir dan mati adalah takdir Allah. Kita tidak mampu mengetahuinya. Pun tiada kekuatan bisa menebaknya. Kita tidak bisa memilih orangtua, tanggal, tempat...Tidak bisa. Itu hak mutlak Allah. Kita tida…"-Tere Liye, Rindu
By: Boy Candra
Format: 440 pages, Paperback
Buku ini dipersembahkan untuk orang-orang yang pernah dilukai, hingga susah melupakan. Untuk orang-… read more
Want to ReadSimilar categories in Boy Candra's Senja, Hujan, & Cerita yang Telah Usai book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Tere Liye
Format: 320 pages, Paperback
Tentang persahabatan Tentang cinta Tentang perpisahan Tentang melupakan Tentang hujan read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hujan book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Bumi memiliki daya tampung. Jika manusia terus berkembang biak, kita akan punya masalah serius."-Tere Liye, Hujan
"Hidup ini juga tentang menunggu, Lail. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menunggu."-Tere Liye, Hujan
"Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu."-Tere Liye, Hujan
"Umat manusia sejatinya sama seperti virus. Mereka berkembang biak cepat menyedot sumber daya hingga habis, kemudian tidak ada lagi yang tersisa. Mereka rakus sekali."-Tere Liye, Hujan
By: Andrea Hirata
Format: 189 pages, Paperback
Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas or… read more
Want to ReadSimilar categories in Andrea Hirata's Laskar Pelangi (Tetralogi Laskar Pelangi, #1) book and Fiersa Besari's Garis Waktu
By: Pramoedya Ananta Toer
Format: 535 pages, Paperback
Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. … read more
Want to Read $ 12.99Similar categories in Pramoedya Ananta Toer's Bumi Manusia book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Eropa gila sama dengan Pribumi gila."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Pelacur makhluk lemah tanpa pelindung."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Keindahannya ada dalam kenang-kenangan."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Yang berani mengalah terinjak-injak, Bunda."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
By: Leila S. Chudori
Format: 380 pages, Paperback
Jakarta, Maret 1998 Di sebuah senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru La… read more
Want to ReadSimilar categories in Leila S. Chudori's Laut Bercerita book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Matilah engkau mati kau akan lahir berkali-kali..."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"Rasa ingin tahu adalah kualitas terbaik dalam jurnalisme."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"....jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"Peristiwa yang tak nyaman atau menyakitkan tidak perlu dihapus, tetapi harus diatasi."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
By: Henry Manampiring
Format: 344 pages, Paperback
Apakah kamu sering merasa khawatir akan banyak hal? baperan? susah move-on? mudah tersinggung dan m… read more
Want to ReadSimilar categories in Henry Manampiring's Filosofi Teras book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"We suffer more in imagination than reality"-Henry Manampiring, Filosofi Teras
"Emosi (negatif) adalah nalar yang tersesat."-Henry Manampiring, Filosofi Teras
"We suffer more in imagination than reality. -Seneca"-Henry Manampiring, Filosofi Teras
"It's not things that trouble us, but our judgement about things. (Epictetus)"-Henry Manampiring, Filosofi Teras
By: Tere Liye
Format: 460 pages, Paperback
Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, ke mana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa la… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Pergi book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Ah, kata 'pergi' lebih cocok menjadi judul sebuah novel dibanding 'alasan'."-Tere Liye, Pergi
"Bertanya boleh saja. Bebas. Soal aku mau menjawab atau tidak, itu urusan lain."-Tere Liye, Pergi
"Urusan sepenting apa pun bisa menunggu, tapi makanan hangat tidak. Jika tidak segera disantap, dia akan dingin."-Tere Liye, Pergi
"Jika mamaknya mendidik ilmu agamanya hingga dewasa, boleh jadi dia menjadi imam masjid masyhur di Arab sana, alih-alih seorang tukang pukul."-Tere Liye, Pergi
By: Rintik Sedu
Format: 404 pages, Paperback
Nugraha Andai bisa sesederhana itu, aku tidak akan pernah mencintaimu sejak awal. Aku tidak akan… read more
Want to ReadSimilar categories in Rintik Sedu's Kata: Tentang Senja Yang Kehilangan Langitnya book and Fiersa Besari's Garis Waktu
"Bahkan yang mati tidak pernah musnah dari bumi, Binta."-Rintik Sedu, Kata: Tentang Senja Yang Kehilangan Langitnya
"Aku memang enggak mau pulang. Pergi, kan, bukan berarti meninggalkan, Ta."-Rintik Sedu, Kata: Tentang Senja Yang Kehilangan Langitnya
"Kenangan itu seperti bayang - bayang, yang kelihatan tak ada, tapi selalu mengikuti. Kita tak bisa lari dari bayang - bayang, kita akan selalu hidup dengannya. Namun, kita bisa memilih, antara tengge…"-Rintik Sedu, Kata: Tentang Senja Yang Kehilangan Langitnya
By: Tere Liye
Format: 320 pages, Paperback
Hello Apakah kamu di sana? Aku tahu kamu di sana. Aku tahu kamu mendengarkan suaraku. Hello Aku … read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hello book and Fiersa Besari's Garis Waktu