By: Ahmad Fuadi
Format: 432 pages, Paperback
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Ma…
Want to Read $ 5.99"Uthlubul ilma walau bisshin,"-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
"Man thalabal ‘ula sahiral layali."-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
"Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit."-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
"Stress is just for those who have not yet tried and trusted in God. -178"-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
If you liked the adventure plot in Negeri 5 Menara by Ahmad Fuadi , here is a list of 8 books like this:
By: Pidi Baiq
Format: 332 pages, Paperback
"Milea, kamu cantik, tapi aku belum mencintaimu. Enggak tahu kalau sore. Tunggu aja" (Dilan 1990) … read more
Want to ReadSimilar categories in Pidi Baiq's Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1) book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Cinta sejati adalah kenyamanan, kepercayaan, dan dukungan. Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli."-Pidi Baiq, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
"Orangtua seharusnya bisa memahami anak-anak, bukan sebaliknya. Jangan anak-anak yang dipaksa harus memahami orangtua. Anak-anak belum mengerti apa-apa, meskipun tentu saja harus kita berikan pemahama…"-Pidi Baiq, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
"Aku ingin pacaran dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu kuberitahu, yang membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang dikatakannya melainkan oleh sikap dan …"-Pidi Baiq, Dilan: Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 (Dilan, #1)
By: Tere Liye
Format: 440 pages, Paperback
Di negeri para bedebah, kisah fiksi kalah seru dibanding kisah nyata. Di negeri para bedebah, mu… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Negeri Para Bedebah book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Dalam sebuah skenario infiltrasi ide jangan pernah peduli dengan latar belakang lawan biacara kalian. Konsep egaliter menemukan tempat sebenar-benarnya. Bahkan termasuk ketika kalian wawancara pekerj…"-Tere Liye, Negeri Para Bedebah
By: Tere Liye
Format: 264 pages, Paperback
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang m… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"Benci? Entahlah. Tak mungkin membenci tapi masih rajin bertanya. Atau memang ada benci jenis baru?"-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"…. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin…. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya…."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh..Biarkanlah angin yang menerbangkannya."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
By: Ahmad Fuadi
Format: 432 pages, Paperback
Alif lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Ma… read more
Want to Read $ 5.99Similar categories in Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Uthlubul ilma walau bisshin,"-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
"Man thalabal ‘ula sahiral layali."-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
"Karena yang membatasi kita atas dan bawah hanyalah tanah dan langit."-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
"Stress is just for those who have not yet tried and trusted in God. -178"-Ahmad Fuadi, Negeri 5 Menara
By: Habiburrahman El-Shirazy
Format: None pages, Paperback
Tentang seorang pemuda Indonesia yang mencari ilmu jauh di tanah Arab. Berbekal iman yang kuat dan … read more
Want to ReadSimilar categories in Habiburrahman El-Shirazy's Ayat-Ayat Cinta book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 256 pages, Paperback
Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut- marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Baya… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Rembulan Tenggelam Di Wajahmu book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Keberuntungan yang berlebihan selalu mengundang dengki."-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
"Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega."-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
"Tidak ada niat baik yang boleh dicapai dengan cara buruk, dan sebaliknya tidak ada niat buruk yang berubah baik meski dilakukan dengan cara-cara baik."-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
"Kalau Tuhan benar-benar penyayang kenapa Dia harus menciptakan orang-orang jahat. Orang-orang yang mengambil kebahagiaan orang lain. Tere Liye - Rembulan Tenggelam Di Wajahmu (Hlm.150)"-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
By: Andrea Hirata
Format: 160 pages, Paperback
Want to ReadSimilar categories in Andrea Hirata's Sang Pemimpi (Tetralogi Laskar Pelangi, #2) book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 480 pages, Paperback
Kapan terakhir kali kita memeluk ayah kita? Menatap wajahnya, lantas bilang kita sungguh sayang pad… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Ayahku (Bukan) Pembohong book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 440 pages, Paperback
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, t… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bumi book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang."-Tere Liye, Bumi
By: Tere Liye
Format: 404 pages, Paperback
"Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih ba… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Pulang book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja masa lalu masing-masing."-Tere Liye, Pulang
"Sepanjang kita mau melihatnya, maka kita selalu bisa menyaksikan masih ada hal indah di hari paling buruk sekalipun."-Tere Liye, Pulang
"Meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi."-Tere Liye, Pulang
"Kesetiaan terbaik adalah pada prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain. Hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil kesetiaan-kesetiaan terbaik lainnya."-Tere Liye, Pulang
By: Tere Liye
Format: 390 pages, Paperback
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di ti… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Matahari book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 524 pages, Paperback
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta me… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Tentang Kamu book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 384 pages, Paperback
Delisa anak perempuan yang bermata hijau, bening dan umurnya baru mencecah lima tahun. Dia hidup da… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hafalan Shalat Delisa book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 186 pages, Paperback
Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bulan book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 544 pages, Paperback
"Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami? Apalah arti kehilangan, ket… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Rindu book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Tidak perlu janji. Insya Allah sudah lebih dari cukup, Nak. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa."-Tere Liye, Rindu
"Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas penilaian orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak mungkin."-Tere Liye, Rindu
"Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman. Kita juga bisa pergi karena kebencian, kesedihan, ataupun karena harapan."-Tere Liye, Rindu
"Lahir dan mati adalah takdir Allah. Kita tidak mampu mengetahuinya. Pun tiada kekuatan bisa menebaknya. Kita tidak bisa memilih orangtua, tanggal, tempat...Tidak bisa. Itu hak mutlak Allah. Kita tida…"-Tere Liye, Rindu
By: Dee Lestari
Format: 542 pages, Paperback
Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. Dari benaknya, mengalir untaian dongeng indah. Ke… read more
Want to Read $ 2.99Similar categories in Dee Lestari's Perahu Kertas book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Memories are nothing but ghosts in the corners of our minds."-Dee Lestari, Perahu Kertas
"Your road may turn around, but at one time, at some point, you'll definitely have a chance to be yourself."-Dee Lestari, Perahu Kertas
"What people say realistic, may not necessarily the same as what we think. At the end we will know which one Is ourselves, which one is not."-Dee Lestari, Perahu Kertas
"Kenangan itu cuma hantu di sudut pikiran. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia akan tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan."-Dee Lestari, Perahu Kertas
By: Tere Liye
Format: 320 pages, Paperback
Tentang persahabatan Tentang cinta Tentang perpisahan Tentang melupakan Tentang hujan read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hujan book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Bumi memiliki daya tampung. Jika manusia terus berkembang biak, kita akan punya masalah serius."-Tere Liye, Hujan
"Hidup ini juga tentang menunggu, Lail. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menunggu."-Tere Liye, Hujan
"Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu."-Tere Liye, Hujan
"Umat manusia sejatinya sama seperti virus. Mereka berkembang biak cepat menyedot sumber daya hingga habis, kemudian tidak ada lagi yang tersisa. Mereka rakus sekali."-Tere Liye, Hujan
By: Andrea Hirata
Format: 189 pages, Paperback
Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas or… read more
Want to ReadSimilar categories in Andrea Hirata's Laskar Pelangi (Tetralogi Laskar Pelangi, #1) book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Pramoedya Ananta Toer
Format: 535 pages, Paperback
Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. … read more
Want to Read $ 12.99Similar categories in Pramoedya Ananta Toer's Bumi Manusia book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Eropa gila sama dengan Pribumi gila."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Pelacur makhluk lemah tanpa pelindung."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Keindahannya ada dalam kenang-kenangan."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Yang berani mengalah terinjak-injak, Bunda."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
By: Donny Dhirgantoro
Format: None pages, Paperback
Bestseller book di Gramedia Bookstore selama 2 tahun berturut-turut! Lima sahabat telah menjalin pe… read more
Want to ReadSimilar categories in Donny Dhirgantoro's 5 cm book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
By: Tere Liye
Format: 460 pages, Paperback
Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, ke mana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa la… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Pergi book and Ahmad Fuadi's Negeri 5 Menara
"Ah, kata 'pergi' lebih cocok menjadi judul sebuah novel dibanding 'alasan'."-Tere Liye, Pergi
"Bertanya boleh saja. Bebas. Soal aku mau menjawab atau tidak, itu urusan lain."-Tere Liye, Pergi
"Urusan sepenting apa pun bisa menunggu, tapi makanan hangat tidak. Jika tidak segera disantap, dia akan dingin."-Tere Liye, Pergi
"Jika mamaknya mendidik ilmu agamanya hingga dewasa, boleh jadi dia menjadi imam masjid masyhur di Arab sana, alih-alih seorang tukang pukul."-Tere Liye, Pergi