By: Pidi Baiq
Format: 220 pages, Paperback
"Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana …
Want to ReadIf you liked the novels plot in Milea: Suara Dari Dilan by Pidi Baiq , here is a list of 16 books like this:
By: Tere Liye
Format: 392 pages, Paperback
Kami bertiga teman baik. Remaja, murid kelas sebelas. Penampilan kami sama seperti murid SMA lainny… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bintang book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Tidak apa, Ra. Setidaknya kamu sudah berusaha."-Tere Liye, Bintang
"Jangan pernah menghukum diri sendiri hanya karena sebuah kesalahan"-Tere Liye, Bintang
"...tapi peduli amat dengan semua pendapat mereka. peduli amat dengan harapan-harapan mereka. kamu adalah kamu. jalani kehidupanmu seperti air yang mengalir. jadilah Raib yang dulu selalu riang. lupak…"-Tere Liye, Bintang
By: Tere Liye
Format: 264 pages, Paperback
Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang m… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Kebaikan itu memang tak selalu harus berbentuk sesuatu yang terlihat."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"Benci? Entahlah. Tak mungkin membenci tapi masih rajin bertanya. Atau memang ada benci jenis baru?"-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"…. Daun yang jatuh tak pernah membenci angin…. Dia membiarkan dirinya jatuh begitu saja. Tak melawan. Mengikhlaskan semuanya…."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
"Tania, kehidupan harus berlanjut. Ketika kau kehilangan semangat, ingatlah kata-kataku dulu. Kehidupan ini seperti daun yang jatuh..Biarkanlah angin yang menerbangkannya."-Tere Liye, Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
By: Ilana Tan
Format: 313 pages, Paperback
Tetangga baruku, Nishimura Kazuto, datang ke Tokyo untuk mencari suasana baru. Itulah katanya, tapi… read more
Want to ReadSimilar categories in Ilana Tan's Winter in Tokyo book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Kenapa harus takut gelap kalau ada banyak hal indah yang hanya bisa dilihat sewaktu gelap? -Nishimura Kazuto"-Ilana Tan, Winter in Tokyo
"Pasti akan terdengar aneh kalau seseorang yang tidak kaukenal berkata padamu bahwa kalian sudah berkencan dan kau pernah menyatakan perasaan suka pada orang itu. Kau pasti tidak akan percaya. Tidak a…"-Ilana Tan, Winter in Tokyo
By: Tere Liye
Format: 256 pages, Paperback
Tutup mata kita. Tutup pikiran kita dari carut- marut kehidupan. Mari berpikir takjim sejenak. Baya… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Rembulan Tenggelam Di Wajahmu book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Keberuntungan yang berlebihan selalu mengundang dengki."-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
"Hanya orang-orang dengan hati damailah yang boleh menerima kejadian buruk dengan lega."-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
"Tidak ada niat baik yang boleh dicapai dengan cara buruk, dan sebaliknya tidak ada niat buruk yang berubah baik meski dilakukan dengan cara-cara baik."-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
"Kalau Tuhan benar-benar penyayang kenapa Dia harus menciptakan orang-orang jahat. Orang-orang yang mengambil kebahagiaan orang lain. Tere Liye - Rembulan Tenggelam Di Wajahmu (Hlm.150)"-Tere Liye, Rembulan Tenggelam Di Wajahmu
By: Pidi Baiq
Format: 220 pages, Paperback
"Dilan memberi penggambaran lain dari sebuah penaklukan cinta & bagaimana indahnya cinta sederhana … read more
Want to ReadSimilar categories in Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Tere Liye
Format: 440 pages, Paperback
Namaku Raib, usiaku 15 tahun, kelas sepuluh. Aku anak perempuan seperti kalian, adik-adik kalian, t… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bumi book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Apa pun yang terlihat, boleh jadi tidak seperti yang kita lihat. Apa pun yang hilang, tidak selalu lenyap seperti yang kita duga. Ada banyak sekali jawaban dari tempat-tempat yang hilang."-Tere Liye, Bumi
By: Tere Liye
Format: 404 pages, Paperback
"Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding di tubuhnya. Juga mamakku, lebih ba… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Pulang book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Semua orang punya masa lalu, dan itu bukan urusan siapa pun. Urus saja masa lalu masing-masing."-Tere Liye, Pulang
"Sepanjang kita mau melihatnya, maka kita selalu bisa menyaksikan masih ada hal indah di hari paling buruk sekalipun."-Tere Liye, Pulang
"Meski semua hal itu adalah kenangan menyakitkan, kita baru merasa kehilangan setelah sesuatu itu telah benar-benar pergi, tidak akan mungkin kembali lagi."-Tere Liye, Pulang
"Kesetiaan terbaik adalah pada prinsip-prinsip hidup, bukan pada yang lain. Hanya kesetiaan pada prinsiplah yang akan memanggil kesetiaan-kesetiaan terbaik lainnya."-Tere Liye, Pulang
By: Tere Liye
Format: 390 pages, Paperback
Namanya Ali, 15 tahun, kelas X. Jika saja orangtuanya mengizinkan, seharusnya dia sudah duduk di ti… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Matahari book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Tere Liye
Format: 524 pages, Paperback
Terima kasih untuk kesempatan mengenalmu, itu adalah salah satu anugerah terbesar hidupku. Cinta me… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Tentang Kamu book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Ilana Tan
Format: None pages, Paperback
Tara Dupont menyukai Paris dan musim gugur. Ia mengira sudah memiliki segalanya dalam hidup... samp… read more
Want to ReadSimilar categories in Ilana Tan's Autumn in Paris book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Tere Liye
Format: 186 pages, Paperback
Namanya Seli, usianya 15 tahun, kelas sepuluh. Dia sama seperti remaja yang lain. Menyukai hal yang… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Bulan book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Tere Liye
Format: 544 pages, Paperback
"Apalah arti memiliki, ketika diri kami sendiri bukanlah milik kami? Apalah arti kehilangan, ket… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Rindu book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Tidak perlu janji. Insya Allah sudah lebih dari cukup, Nak. Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok lusa."-Tere Liye, Rindu
"Berhenti lari dari kenyataan hidupmu. Berhenti cemas atas penilaian orang lain, dan mulailah berbuat baik sebanyak mungkin."-Tere Liye, Rindu
"Tidak selalu orang lari dari sesuatu karena ketakutan atau ancaman. Kita juga bisa pergi karena kebencian, kesedihan, ataupun karena harapan."-Tere Liye, Rindu
"Lahir dan mati adalah takdir Allah. Kita tidak mampu mengetahuinya. Pun tiada kekuatan bisa menebaknya. Kita tidak bisa memilih orangtua, tanggal, tempat...Tidak bisa. Itu hak mutlak Allah. Kita tida…"-Tere Liye, Rindu
By: Dee Lestari
Format: 542 pages, Paperback
Namanya Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. Dari benaknya, mengalir untaian dongeng indah. Ke… read more
Want to Read $ 2.99Similar categories in Dee Lestari's Perahu Kertas book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Memories are nothing but ghosts in the corners of our minds."-Dee Lestari, Perahu Kertas
"Your road may turn around, but at one time, at some point, you'll definitely have a chance to be yourself."-Dee Lestari, Perahu Kertas
"What people say realistic, may not necessarily the same as what we think. At the end we will know which one Is ourselves, which one is not."-Dee Lestari, Perahu Kertas
"Kenangan itu cuma hantu di sudut pikiran. Selama kita cuma diam dan nggak berbuat apa-apa, selamanya dia akan tetap jadi hantu. Nggak akan pernah jadi kenyataan."-Dee Lestari, Perahu Kertas
By: Erisca Febriani
Format: 315 pages, Paperback
Berawal dari keterlambatan mengikuti upacara pertama di sekolah baru, Salma Alvira bertemu dengan s… read more
Want to ReadSimilar categories in Erisca Febriani's Dear Nathan book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Tere Liye
Format: 320 pages, Paperback
Tentang persahabatan Tentang cinta Tentang perpisahan Tentang melupakan Tentang hujan read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Hujan book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Bumi memiliki daya tampung. Jika manusia terus berkembang biak, kita akan punya masalah serius."-Tere Liye, Hujan
"Hidup ini juga tentang menunggu, Lail. Menunggu kita untuk menyadari: kapan kita akan berhenti menunggu."-Tere Liye, Hujan
"Jangan pernah jatuh cinta saat hujan. Karena ketika besok lusa kamu patah hati, setiap kali hujan turun, kamu akan terkenang dengan kejadian menyakitkan itu."-Tere Liye, Hujan
"Umat manusia sejatinya sama seperti virus. Mereka berkembang biak cepat menyedot sumber daya hingga habis, kemudian tidak ada lagi yang tersisa. Mereka rakus sekali."-Tere Liye, Hujan
By: Andrea Hirata
Format: 189 pages, Paperback
Begitu banyak hal menakjubkan yang terjadi dalam masa kecil para anggota Laskar Pelangi. Sebelas or… read more
Want to ReadSimilar categories in Andrea Hirata's Laskar Pelangi (Tetralogi Laskar Pelangi, #1) book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Pramoedya Ananta Toer
Format: 535 pages, Paperback
Roman Tetralogi Buru mengambil latar belakang dan cikal bakal nation Indonesia di awal abad ke-20. … read more
Want to Read $ 12.99Similar categories in Pramoedya Ananta Toer's Bumi Manusia book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Eropa gila sama dengan Pribumi gila."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Pelacur makhluk lemah tanpa pelindung."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Keindahannya ada dalam kenang-kenangan."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
"Yang berani mengalah terinjak-injak, Bunda."-Pramoedya Ananta Toer, Bumi Manusia
By: Donny Dhirgantoro
Format: None pages, Paperback
Bestseller book di Gramedia Bookstore selama 2 tahun berturut-turut! Lima sahabat telah menjalin pe… read more
Want to ReadSimilar categories in Donny Dhirgantoro's 5 cm book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
By: Leila S. Chudori , None
Format: 472 pages, Paperback
Paris, Mei 1968. Ketika revolusi mahasiswa berkecamuk di Paris, Dimas Suryo seorang eksil poli… read more
Want to Read $ 14.33Similar categories in Leila S. Chudori's Pulang book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Rumah adalah tempat di mana aku merasa bisa pulang. (Dimas Suryo)"-Leila S. Chudori, Pulang
"Benarkah angin tidak sedang mencoba menyentuh bibirnya yang begitu sempurna?"-Leila S. Chudori, Pulang
"Aku tak ingin berakhir seperti mereka, saling mencintai. Lantas kehilangan dan kini mereka hanya mengenang dan merenung dari jauh."-Leila S. Chudori, Pulang
"Dan bibirnya adalah sepotong puisi yang belum selesai. Aku yakin, hanya bibirku yang bisa menyelesaikannya menjadi sebuah puisi yang lengkap."-Leila S. Chudori, Pulang
By: Leila S. Chudori
Format: 380 pages, Paperback
Jakarta, Maret 1998 Di sebuah senja, di sebuah rumah susun di Jakarta, mahasiswa bernama Biru La… read more
Want to ReadSimilar categories in Leila S. Chudori's Laut Bercerita book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Matilah engkau mati kau akan lahir berkali-kali..."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"Rasa ingin tahu adalah kualitas terbaik dalam jurnalisme."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"....jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
"Peristiwa yang tak nyaman atau menyakitkan tidak perlu dihapus, tetapi harus diatasi."-Leila S. Chudori, Laut Bercerita
By: Tere Liye
Format: 460 pages, Paperback
Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, ke mana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa la… read more
Want to ReadSimilar categories in Tere Liye's Pergi book and Pidi Baiq's Milea: Suara Dari Dilan
"Ah, kata 'pergi' lebih cocok menjadi judul sebuah novel dibanding 'alasan'."-Tere Liye, Pergi
"Bertanya boleh saja. Bebas. Soal aku mau menjawab atau tidak, itu urusan lain."-Tere Liye, Pergi
"Urusan sepenting apa pun bisa menunggu, tapi makanan hangat tidak. Jika tidak segera disantap, dia akan dingin."-Tere Liye, Pergi
"Jika mamaknya mendidik ilmu agamanya hingga dewasa, boleh jadi dia menjadi imam masjid masyhur di Arab sana, alih-alih seorang tukang pukul."-Tere Liye, Pergi